Gerakan Indonesia Berkibar (GIB) secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh di Museum Arsip Nasional, Jakarta, di hari Minggu, (28/10/2012) sore. Di momen peringatan Sumpah Pemuda tahun ini, cita-cita untuk pendidikan yang merata dirintis dengan semangat gotong royong.
"Sejalan dengan gerakan Sumpah Pemuda, melalui pendidikan kami ingin mewujudkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan progresif," ujar Ketua Umum GIB, Shafiq Pontoh, saat memberikan sambutannya di acara peluncuran tersebut.
Gerakan ini mengusung program peningkatan kualitas pendidikan, yang terdiri dari peningkatan profesionalisme guru, kepemimpinan pendidikan dan manajemen sekolah, tata kelola sekolah, serta program lanjutan bagi komunitas sekolah di area spesifik.
"Langkah kecil ini, kami kira perlu didukung secara nasional, karenanya kami melakukan sosialiasi ke beberapa kota, untuk merangkul semua lapisan masyarakat. Dari sana muncul anak-anak muda, media, pihak swasta yang ternyata peduli dengan pendidikan ini. Saya yakin, tanpa kita semua, akan berat membangun pendidikan yang lebih baik," tambahnya.
Peranan masyarakat dalam gerakan yang digagas Putra Sampoerna Foundation ini lebih menekankan pihak-pihak tertentu untuk bersama-sama mendukung pendidikan merata dan berkualitas. Perwakilan pemuda seperti Alissa Wahid, Alexandra Asmasoebrata, dan Iman Suman, diminta untuk membacakan Janji Gerakan Indonesia Berkibar yang berisi ungkapan menciptakan manusia Indonesia yang cerdas dan berakhlak mulia, menyejahterakan bangsa dan negara, serta menyetarakan Indonesia di kancah internasional.
"Peran pendukung pendidikan, seperti Kementerian Pendidikan, kamar dagang, dan pemerintah daerah adalah memastikan aspirasi para pihak yang peduli akan perbaikan pendidikan, sehingga dengan fungsinya kebijakan-kebijakan pun mendukungnya, " jelas Shafiq.
Selanjutnya, peran mitra seperti perusahaan swasta dan institusi yang mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) dapat menjalankan program tanggung jawab sosial berupa perbaikan kualitas pendidikan. Adapun pihak fasilitator, berupa yayasan, LSM, duta dan relawan, dapat mengedepankan program perbaikan kualitas pendididikan. Fasilitator dapat menawarkan program yang bisa membawa pendidikan Indonesia melahirkan calon pemimpim masa depan yang mampu menjawab tantangan global.
Sementara itu, para pemberi pengaruh, mulai dari media, industri hiburan, pengusung pendidikan, tokoh masyarakat, penggiat sosial media, orangtua, kepala sekolah, sampai institusi sekolah, berfungsi untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pendidikan melalu penyebaran informasi untuk memperbaiki kualitas guru dan sekolah di Indonesia.( kompas,com)
Selama ini untuk menggunakan tenaga kerja Indonesia, majikan di Malaysia wajib membayar biaya penempatan TKW sebesar 12.000 ringgit atau sekitar Rp36 juta kepada agen tenaga kerja. Adapun iklan di atas hanya me nawarkan biaya penempatan sebesar 7.500 ringgit atau hampir Rp27 juta.
Iklan itu berbunyi, Indonesian Maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett!
Iklan itu segera menuai protes dari dalam negeri di antaranya dari Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat karena penyebarluasan promosi itu tidak beradab.
Bahkan, lanjutnya, Pemerintah Malaysia harus melarang iklan tersebut mengingat perbuatan itu selayaknya tidak terjadi.
Jumhur menilai jika tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah Ma laysia terhadap promosi atau iklan itu, tidak mustahil pelaksanaan mo ratorium akan ditingkatkan menjadi kebijakan penghentian TKI pembantu rumah tangga secara permanen.
Pemerintah Malaysia pun segera bereaksi. Dubes Malaysia untuk In do nesia Datuk Syed Munshe Afd zaruddin Syed Hassan menegaskan se lebaran ‘TKI on Sale’ merupakan iklan liar dan bukan iklan resmi.
Pihaknya akan mengambil tin dak an dan sudah melapor ke pihak kepolisian Malaysia. Munshe juga akan mencari pihak yang membuat iklan liar tersebut. Dia berharap ik lan liar tersebut tidak mengganggu hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
Adapun Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar juga menyatakan protes keras da lam kasus ancaman hukuman gantung bagi Frans Hiu (22 tahun) dan Dharry Frully Hiu (20 tahun). Ke duanya merupakan TKI asal Sian tan Tengah Pontianak, Kalimantan Barat.
“Kami akan berjuang terus menggapai keadilan dan saya protes ke ras kepada proses hukum yang ti dak transparan, yang manipulatif,” ujar Muhaimin.
Kakak beradik yang bekerja di arena permainan Play Station Se langor, Malaysia milik Hooi Teong Sim sejak 2009 itu divonis hukuman gantung dalam pengadilan ban ding.
Padahal, di pengadilan sebelumnya kedua TKI itu dinyatakan be bas, tetapi keluarga korban Kharti Raja, yang warga negara Malaysia tidak terima sehingga mengajukan banding. (LN)
Marhaban Ya Ramadhan
October 30, 2012
New Google SEO
Bandung, IndonesiaIklan itu berbunyi, Indonesian Maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett!
Iklan itu segera menuai protes dari dalam negeri di antaranya dari Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat karena penyebarluasan promosi itu tidak beradab.
Bahkan, lanjutnya, Pemerintah Malaysia harus melarang iklan tersebut mengingat perbuatan itu selayaknya tidak terjadi.
Jumhur menilai jika tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah Ma laysia terhadap promosi atau iklan itu, tidak mustahil pelaksanaan mo ratorium akan ditingkatkan menjadi kebijakan penghentian TKI pembantu rumah tangga secara permanen.
Pemerintah Malaysia pun segera bereaksi. Dubes Malaysia untuk In do nesia Datuk Syed Munshe Afd zaruddin Syed Hassan menegaskan se lebaran ‘TKI on Sale’ merupakan iklan liar dan bukan iklan resmi.
Pihaknya akan mengambil tin dak an dan sudah melapor ke pihak kepolisian Malaysia. Munshe juga akan mencari pihak yang membuat iklan liar tersebut. Dia berharap ik lan liar tersebut tidak mengganggu hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
Adapun Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar juga menyatakan protes keras da lam kasus ancaman hukuman gantung bagi Frans Hiu (22 tahun) dan Dharry Frully Hiu (20 tahun). Ke duanya merupakan TKI asal Sian tan Tengah Pontianak, Kalimantan Barat.
“Kami akan berjuang terus menggapai keadilan dan saya protes ke ras kepada proses hukum yang ti dak transparan, yang manipulatif,” ujar Muhaimin.
Kakak beradik yang bekerja di arena permainan Play Station Se langor, Malaysia milik Hooi Teong Sim sejak 2009 itu divonis hukuman gantung dalam pengadilan ban ding.
Padahal, di pengadilan sebelumnya kedua TKI itu dinyatakan be bas, tetapi keluarga korban Kharti Raja, yang warga negara Malaysia tidak terima sehingga mengajukan banding. (LN)
Mengenali
Hingga Memilih Peluang Usaha yang Tepat
Banyak
pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang; serba sulit, menghadapi
kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalai buntu, dan akhirnya
frustrasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun Meskipun
memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja belum
tentu bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. Terlebih jika moda
yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini
tenti akan membuat kondisi semakin sulit.
Dalam kondisi seperti itu, apa yang
harus kita lakukan? Berusaha mewujudkar impian menjadi orang sukses tanpa
persiapan yang matang, hasilnya menjadi tidal jelas.
Kerugian besar yang dapat
menghabiskan modal yang dimiliki, sebenarnya dapal dihindari atau paling tidak
dapat ditekan sekecil mungkin jika kita bisa memilih usaha yang benar-benar
tepat, sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai
atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut.
Untuk memilih usaha yang sesuai
dengan kondisi kita sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Kita dapat memilih
usaha yang sesuai dengan kondisi di sekitar lingkungan kits sendiri. Seperti di
lingkungan keluarga, di lingkungan kantor, atau di lingkungan kompekf
perumahan, di kampus, atau di mana pun kita berad*.
Kita tidak perlu harus membuat usaha yang terlalu
muluk-muluk. Cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah
dengan mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita. Salah satu alat
untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh usahawan
sebagai penilaian awal dan pemberian informasi penting, yaitu menggunakan
analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength^
weaknesses, opportunities, and threats) atau yang lebih dikenal dengan sebutan
analisi| SWOTj Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam
menerapkan analisis SWOT.
a. kekuatan
Melihat
kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah
didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya
yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mal dapat
dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental komputer, dan masih banyak lagi.
b. kelemahan
Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak
memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena
kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha
rental komputer, tetapi tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam
mengoperasikan komputer.
c. peluang
Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan
keuntungan. Contoh: membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka
usaha kantin di lingkungan perkantoran, dan lain-lain.
d. ancaman
Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko
tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi
jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita.
Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau
bermain di pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.
Kita harus jeli melihat setiap
peluang yang muncul di sekitar kita dan tidak perlu bingung mencari ide untuk
dijadikan peluang, karena ide atau gagasan ada di mana pun. Ada banyak sekali
peluang bisnis jika kita tahu bagaimana dan di mana menemukannya, yang mungkin
saja sudah ada dalam diri kita atau bahkan sudah di depan mata.
Di bawah ini adalah daftar sumber
ide yang dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan
usaha apa yang hendak dijalankan:
• Lihat barang-barang di sekeliling dan yang sedang kita
gunakan
• Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri
• Browsing Internet yang menyediakan informasi bisnis
• Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan
• Baca koran, majalah, atau tabloid yang berisikan
peluang usaha
• Baca
buku kuning telepon (yellow pages)
• Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau
kampus
• Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat
• Kunjungi bursa efek, amati tren kapital dan peluang
lainnya
• Ikuti kursus kewirausahaan
• Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya
• Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar
• Kunjungi pusat-pusat inkubator bisnis
• Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba
• Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan
pameran-pameran lainnya
• Kunjungi perusahaan pesaing
• Kenali konsumen atau pelanggan potensial
• Kenali agen, distributor, atau pedagang besar
• Lakukan hobi dan wisata
• Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi
• Kunjungi lembaga penelitian dan universitas
• Ikuti seminar, forum diskusi, lokakarya, atau simposium
• Kunjungi asosiasi dagang dan bisnis
• Masuk sebagai anggota partai tertentu
• Ikuti pertemuan alumni
• Ikuti kebijakan dan keadaan ekonomi negara
• Dan masih banyak lagi
Agar ide-ide potensial menjadi
peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan han bersedia melakukan evaluasi
terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringa gagasan atau ide
disebut sebagai proses screening, yang merupakan suatu cara terbai untuk
menuangkan ide potensial menjadi barang dan jasa riil.
Banyak cara untuk rnelihat peluang
yang terjadi di sekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama
itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal:
a. Mengenali
kebutuhan pasar
Usaha berkembang karena ada permintaan, dan banya bisnis
kecil muncul karena ada kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Sepert membidik
pasar kaum muda atau ABG, misalnya kosmetik, telepon genggam dengai fitur-fitur
yang menarik dan pulsa yang murah, factory outlet, atau membidik pasa di mana
konsumen yang sibuk dan sangat menghemat waktu jika hanya sekada berbelanja
dengan membuat situs perdagangan secara online atau layanan anta barang.
b. Mengembangkan
produk yang telah ada dipasaran
Ide dari
peluang ini adalah bukar yang pertama tetapi menjadi yang terbaik. Dulu ada Pisang
Pontia, saat ini sudah ada produk turunannya seperti P-man; atau produk yang
melengkapi dari produk yang terlebih dulu ada seperti jasa katering dan antar
jemput di lembaga pendidikan, jasa penitipan anak di perkantoran, dan
sebagainya.
c. Memadukan
bisnis-bisnis yang ada
Usaha ini merupakan usaha yang terintegrasi seperti usaha
kos yang dipadukan dengan usaha penatu dan katering; usaha pemasaran terpadu
yang meliputi media cetak, televisi, dan radio, dan sebagainya.
d. Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi.
Produk-produk seperti kamera digital, telepon genggam,
komputer, serta produk-produk fesyen dan tata rias model rambut funky, di mana
produk-produk tersebut berkembang sangat pesat di pasar, ba'ik karena didorong
oleh perkembangan kemampuan teknologi maupun karena selera pelanggan yang
selalu berubah.
e. Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya
terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar
biasa
Contoh:
produk inovatif dari Sony yang dikembangkan dari ide gula-gula yang terbuat
dari agar-agar, yang dipandang bukan hanya sekadar makanan manis kegemaran
anak-anak, tetapi justru menjadi sebuah inspirasi dalam mendesain pemutar
(player) musik digital Walkman Network.
f. Menggunakan asumsi-asumsiyang baru (tidak baku)
Contoh:
banyak tempat-tempat seperti hotel atau restoran yang sebelumnya tidak
menyediakan playground, tetapi apabila kemudian disediakan, maka pengunjung
pasti menjadi lebih banyak karena pengunjung tidak hanya berasal dari kaum tua
atau kaum muda saja, tetapi juga anak-anak balita.
Melihat sumber ide bisnis yang sangat
banyak, tidak mungkin kita dapat seluruhnya. Kita dibatasi oleh sumber daya
yang terbatas, sehingga kitaharus memilih ide atau gagasan yang cukup layak
untuk dikerjakan.
Beberapa langkah untuk mengenali .dan memilih peluang
bisnis yang tepat seluruhnya.
1. Tentukan Tujuan Besar yang Hendak Dicapai
Menentukan tujuan dan arah bisnis sangat diperlukan bagi
wirausahawan baru, sebab setelah itu harus segera melakukan tindakan-tindakan
nyata dengan penuh motivasi untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkannya
tersebut. Oleh sebab itu, setiap wirausahawan baru harus mampu menetapkan niat
tersebut baik dalam hati, pikiran, maupun yang terbaik tentunya dalam bentuk
tulisan.
Cara yang sederhana dalam menentukan tujuan adalah dengan
"mengenali keinginan Anda." Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan?
Dan satu hal yang terpenting dalam memilih bisnis yang tepat adalah jawaban
tentang, "Apa yang benar-benar ingin Anda lakukan sehingga orang akan
mengeluarkan uangnya untuk Anda?" Jawaban mengenai keinginan Anda ini akan
sangat membantu dalam langkah awal memulai bisnis.
Keinginan
merupakan sesuatu hal yang dapat membuat Anda bereaksi untuk segera
memenuhinya, dan akhirnya akan muncul sebuah aksi atau tindakan. Oleh
sebab itu, coba pikirkan kembali pertanyaan berikut ini: "Apa yang
benar-benar ingin Anda lakukan?
2. Buat Daftar Ide Usaha
Membuat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik
pikiran Anda. Kita dapat menggunakan
pikiran kita untuk membantu menggambarkan apa saja yang memungkinkan kita untuk
selalu mengingatnya. Pikiran membantu otak kita dalam memudahkan menemukan
gagasan dan menyimpannya dengan baik.
3. Nilai Kemampuan Pribadi
Pikirkanlah
tentang segala kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk
mencapai sukses dalam bisnis yang Anda lakukan. Telusuri dan
munculkan semua kelebihan-kelebihan Anda dan jangan sekali-kali mengingat atau
memikirkan kelemahan yang Anda miliki. Kadang-kadang banyak orang yang memiliki
ide yang cemerlang tetapi tidak dapat direalisasikan secara tepat dan cepat
dikarenakan mereka sendiri tidak tahu cara apa yang mereka inginkan untuk
mewujudkan ide cemerlang tersebut.
Untuk mempermudah mewujudkan ide atau gagasan, buatlah
daftar mengenai langkah apa yang Anda inginkan untuk mewujudkan ide atau
gagasan tersebut. Jika Anda mengalami kesulitan dalam memulainya, gunakan
pertanyaan berikut ini untuk mendapatkan alur ide Anda:
a. Apa yang
benar-benar Anda inginkan dalam hidup Anda?
b. Apa yang
hampir dan pernah terlewatkan dalam hidup Anda?
c. Pada situasi apa dalam hidup,
yang Anda rasakan paling menyenangkan dan mengesankan?
d. Apa cita-cita dan ambisi Anda?
e. Dan sebagainya.
Dengan menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut Anda akan
lebih fokus untuk memilih bisnis yang terbaik atau sesuai bagi Anda. Perbesar
motivasi diri Anda untuk maju, berikan penilaian yang sangat tinggi terhadap
kemampuan diri Anda, sehingga Anda memiliki motto pertama: "berani...,
berani..., dan berani...!!!."
4. Pilih Kriteria
Buatlah
tabel kriteria bisnis yang diperlukan, misalnya berisi jumlah modal yan
diperlukan, kebutuhan penghasilan tahunan, sektor bisnis yang disukai, jangka
wakt pengembalian modal, situasi lingkungan yang diinginkan, interaksi dengan
pemasol pengembangan pribadi, ukuran bisnis dan jumlah karyawan, jam kerja
bisnis, jar istirahat dan liburan, tingkat dukungan dari orang terdekat,
tingkat pertumbuha yang diinginkan, lokasi, jumlah dan sifat konsumen yang
dituju atau pangsa pasa dan waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke lokasi atau
tempat usaha.
Lalu berikan penilaian tingkat kepentingan menurut Anda
dari setiap pertanyaai tadi yang telah Anda jawab. Kesukaan pribadi ini adalah
faktor yang menentukai untuk memilih bisnis yang tepat bagi Anda. Selanjutnya,
beri peringkat fakto pemilihan bisnis menurut skala kepentingannya; misalnya
dari satu sampai lima, d mana satu menunjukkan bahwa faktor itu tidak relevan
dan lima menunjukkan fakto tersebut sangat penting.
5. Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha,
konsultan, atau mentor
Langkah
ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh saran serta masukan dar
pengalaman-pengalaman mereka, sehingga kita tidak memilih ide usaha hany;
sekadar keinginan semata dan meminimalisasi kesalahan akibat coba-coba (trial
anc error) dalam menjalankan bisnis nantinya. Membandingkan (benchmarking)
dengar bisnis sejenis akan bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak bisnis yang
akar ditekuni. Anda akan mendapatkan gambaran tentang jumlah modal yang
dibutuhkan hambatan serta peluang dibanding bisnis sejenis yang sudah berjalan.
Dari saran penasihat atau mentor
dapat digunakan untuk mengetahui bagaimam mereka mengawali kariernya atau
memulai usahanya, menemukan idenya, mengatas: permodalan, motivasi, mengelola
sumber daya manusia, pemasaran, dan lain-lain Dapatkan pengalaman yang berharga
dari mereka karena ada manfaat atau hikmah dan pelajaran yang dapat diambil
tanpa harus membuat banyak waktu, pikiran, dan uang untuk mengalaminya sendiri.
Untuk memperoleh kesempatan itu,
Anda dapat saja melakukannya dengan membaca buku-buku tentang kisah sukses dari
mereka, pemikiran-pemikirannya yang ditulis di koran, majalah, atau Anda
sendiri yang mendatangi tempat usaha mereka atau mengikuti seminarnya.
6. Nilai Keadaan Bisnis Saat Ini dan Masa Mendatang
melalui Riset
Penilaian
berikutnya apakah bisnis tersebut dapat bertahan, salah satu pendekatan yang
dilakukan dengan riset lapangan. Macam-macam faktor dapat dianalisis dan
digunakan sebagai landasan berpijak dalam melakukan bisnis sesungguhnya,
seperti kemampuan menghasilkan laba, pola pertumbuhan, dan alasan pemilik
memilih bidang usaha tersebut. Anda tidak boleh melihat prospek bisnis hanya
dari "luar" tanpa mengetahui langsung kondisi bisnis sebenarnya di
lapangan. Sebab bisnis orang lain yang kelihatannya menguntungkan belum tentu
benar-benar bisa menguntungkan bila Anda mengetahuinya lebih rinci.
Sebaliknya, bisnis yang kelihatannya biasa-biasa saja
bila dilihat dari "luar," bisa jadi bisnis tersebut memberikan
keuntungan dan prospek bila Anda mengetahuinya. Tanyakan mengapa mereka puas
atau apakah mereka menyesali masuk dalam bisnis tersebut.
Riset
ini dapat dilakukan lebih mudah di luar wilayah geografi Anda
untuk menghindari keseganan pesaing, tanyakan
pula di kota atau daerah lain yang berdekatan. Ingat dalam melakukan
riset, Anda bisa saja berpura-pura menjadi konsumen atau mengamati pelanggan
yang datang, atau lebih baiknya Anda menjelaskan
alasan riset Anda secara jujur.
7. Tetapkan Pilihan
Pada bagian ini, Anda harus
memilih salah satu dari ide yang sudah Anda buatkan daftarnya dan tentunya memilih berdasarkan kemungkinan
tingkat keberhasilan terbesar dan risiko
kegagalan terkecil. Dimulai dengan menyeleksi dan meringkas pilihan menjadi lebih sedikit, dan Anda dapat
mempertimbangkan beberapa hal yang telah
dibahas pada langkah-langkah sebelumnya, antara lain:
a. Ketahui keahlian yang dimiliki dan ilmu yang
dikuasai.
b. Pilih yang memiliki ketertarikan tertinggi; semakin 'Anda
menyukai bisnis tersebut, semakin besar
peluang keberhasilannya.
c. Pilih yang memiliki keunikan atau memiliki
perbedaan dengan bisnis yang sudah ada,
sehingga pelanggan menemukan sesuatu yang berbeda dan menarik perhatiannya.
Keunikan ini akan membuat usaha Anda tidak mudah ditiru oleh calon pesaing. Ingat moto kedua: "beda......
beda...... dan beda!!!"
d. Lihat
tren yang berkembang, gaya hidup, dan perilaku pelanggan yang potensial agar siklus hidup produk dapat bertahan lama dan tetap berada pada masa pertumbuhan sehingga menghindari masa penurunan
atau kejenuhan dan selalu melakukan
inovasi.
e. Kemudahan
akses menjadi hal yang patut dipertimbangkan, jangan sampai ide terbuang begitu
saja dan hanya dalam mimpi. Pikirkan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku,
peralatan pendukung, lokasi, dan komunikasi yang dapat mempertahankan bisnis dalam jangka panjang.
f. Pilih
yang tidak melibatkan Anda secara penuh dalam pelaksanaannya nanti. Harus
diingat bahwa sebagai wirausahawan, Anda tidak akan mengerjakan sendiri semua kegiatan, Anda harus terus berpikir
dan melakukan kegiatan untuk membesarkan dan mengembangkan usaha yang
juga memerlukan waktu yang banyak dalam persiapannya. Buatlah pendelegasian
wewenang atau duplikasi pengelolaan serta
membuat sistem yang dapat mengatur semuanya apabila kita tidak ada atau sedang berada di luar tempat
usaha.
g. Jangan terlalu boros untuk menginvestasikan
modal, apalagi melebihi kemampuan keuangan Anda.
h. Lakukan
simulasi kecil sebelum bisnis dijalankan, agar mengetahui segala kemungkinan yang terjadi dan akan mudah
mempersiapkan segala sesuatunya serta
mempercepat mengatasi permasalahan.
i. Jangan lupa setelah segala sesuatunya dapat
tergambar jelas dan sangat layak untuk dilakukan,
Anda harus berani untuk melakukan semuanya. Seseorang yang ingin mahir bersepeda, maka dia harus langsung menaiki
sepeda itu, meski pertama-tama mungkin perlu
menggunakan roda pembantu, kemudian akan bisa dengan dua roda, walaupun dalam
kenyataannya pasti menemui berbagai kesulitan dan merasakan pula jatuh di jalanan atau menabrak pohon.
Semua itu harus dilakukan langsung dan bukan
hanya teori, sekali lagi harus langsung praktik. Ingat moto yang ketiga: "lakukan..., lakukan...,
dan lakukan!!!"
Setelah kita memutuskan bisnis apa
yang ingin dijalankan, hal yang perlu menjadi pertimbangan berikutnya adalah
memilih jalur usaha yang tepat atau memilih beberapa prospek bisnis, Arida
harus memutuskan jalur mana yang ingin dipilih untuk memiliki bisnis sendiri.
Terdapat tiga jalur utama yang dapat dipilih: memulai bisnis baru, membeli
bisnis yang sudah ada, mengembangkan bisnis yang sudah ada, dan kemitraan atau
waralaba (franchise).
-oOo-