Home » » Garda Pembela Masjid se Antero Dunia

Garda Pembela Masjid se Antero Dunia



Sebuah catatan pemikiran dan penyemangat bagi kita untuk senantiasa membela mempertahankan eksistensi Keagungan Masjid yang disucikan umat islam. Tentunya semangat saja tidaklah cukup, oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah yang istiqomah serta merapatkan barisan terdepan untuk senantiasa menjaga mempertahankan AlAqsho dari Zionis Israel laknatullah

Aksi-aksi penentangan dengan seruan dan teriakan, makian bahkan kutukan tidaklah punya arti manakala keberutalan zionis secara terang-terangan meletihkan, melemahkan semangat juang pemuda-pemuda palestina tanpa ada dukungan yang berkelanjutan bagai gelombang ombak dilautan kita hanya bagai buihnya saja.

Bagaimana mendorong agar partisipasi dalam meyelesaikan masalah yang kian menjadi-jadi,semena-menanya Zionis Israel, selanjutnya bagaimana untuk menyatukan hati kaum muslimin dunia selanjutnya, strategi apa untuk dapat menggetarkan dengkul tentara jahudi yang biadab walau mereka menggunakan senjata canggihnya. Sejuta cara baik itu aksi maupun perundingan tidaklah membuat persoalan - persoalan menjadi tuntas. Bahkan justru Zionis show of force dengan kekuatan penuhnya.

Lantas bagaimana langkah-langkah OKI yang mandeg dan lamban menyelesaikan persoalan yang ada. Seolah-olah permasalahan hanya sebatas mengirimkan utusan dalam melakukan perundingan atau sebuah pernyatan dimulut.

Semestinya pembelaan menajadi garda depan dengan melakukan sikap sebagaimana dilakukan para pendahulu pendahulu kita ketika itu (Salahuddin al Ayyubi). Pengulangan dan penerapan suatu strategi senantiasa menjadi tolak ukur untuk melakukan strategi kedepan. Apakah kita mengabaikan peran OKI Bagaimana menggali kekuatan yang sangat potensial itu.

Semuanya tidak terlepas dari pemimpin masing-masing selagi pemimpin tersebut cinta akan dunia dan takut akan kesengsaraan maka perjuangan semua itu tidaklah bermakna.dibutuhan spirit baru islam dalam penerapan pengorbanan sehingga tiada kata untuk senatiasa risau akan kepntingan umat islam secara kaffah. Melindungi, mengayomi dan tentunya melaksanakan secara konsisten ajaran islam dan menjauhkan sifat-sifat kemunafikan.

Namun semua itu sangatlah dibutuhkan pemahaman dan kesadaran kita, umat islam dimana saja berada. Sesungguhnya bila kita renungkan salah satu asbab adalah dari cara dan perilaku kita sendiri. Belum maksimalnya kita menjadikan Masjid “sebagai Ruh Kesatuan Umat” yang kita Agungkan dan Muliakan sebagi simbol rumah Allah tempat kita Tudukan hati, dan Sujud sebagai penghamabaan kita kepada Allah Swt. Marilah kita meninggalkan, tanggalkan sifat-sifat yang sangat merugikan bagi kita sendiri dan umat islam secara keseluruhan. 

Cita ideal bagaimana membangun sebuah peradaban yang beradab jangan sampai terulang lagi sebagaimana keprihatinan kita bersama di negeri kita masih ada berita penghancuran mesjid-masjid baik secara tiada nyata maupun tampak nyata dengan dalih-dalih. Bila kita renungkan mulai dari peraturan yang telah disepakati dilarangnya membangun Mal-mal di dekat Mesjid yang telah berdiri sampai adanya kejadian terakhir sebuah masjid di Medan dihancurkan dengan alasan bahwa tanah masjid tersebut itu tidak diwakafkan dan diberi konvensasi tertentu, jelas lah ini pelemahan terhadap kita sendiri. Begitulah kenyataannya bila di negeri sendiri, bagamana dengan perjuangan kita di negeri yang lain maka kita jauhkan sifat yang demikian demi cahaya islam menerangi keseluruh penjuru hati manusia didunia.


Dibutuhkan kemampuan managemen kepemimpinan yang lebih memprioritaskan kepentingan umat, bukan dengan materialistik buta, hedonis gila.Perjuangan itu memang suatu pekerjaan yang tidak mudah. Apalagi memperjuangkan Masjid-masjid. Padahal disitu awal turun nya Rahmat didunia ini. 

Sebelum menutup tulisan ini marilah kita dan sepantasnya kita umat islam, memahami sepaham-pahamnya pertama adalah Mobilisasi bagi kaum Muslim untuk senantiasa memakmurkan masjid-masjid di seluruh dunia. Kedua Menerapkan islam secara Kaffah, ketiga melakukan penyelamatan dengan diplomasi yang jitu tanpa syarat, apapun resikonya siap menerima resiko bila ada kegagalan. Dan pengorbanan lahir dan bathin baik harta dan nyawa sekalipun untuk meneguhkan Kalimat La illa ha ilallah.

Akhirnya, bangunnya kepribadian seorang pemimpin dan para mujahid. Dengan motto sebelum orang lain berdisiplin maka ia mendisplinkan diri, ia menundukan dirinya sebelum menundukan musuhnya. Intinya kekuatan (Maha Baja) Iman yang kokoh dan tangguh dan Kesabaran yang konstan, maka diakhir tulisan ini diperlukan objektifitas kesolehan yang tertuang dikehidupan harian dengan amalan - amalan sebagaimana kita telah berikrar Rasulullah ikutan panutan kita.betapa saya menyadari sepenuh jiwa, Ya Rabb ternyata Hamba butuh pertolonganmu dari ke zoliman kaum kafir.

Thanks for reading & sharing Sidikalang Sidiangkat

Previous
« Prev Post

0 Comments:

Post a Comment

Slide Rekomendasi Artike Blogger

Facebook

FOLLOW US @ INSTAGRAM

 Mengenang Pejuang Vetran Sumut Alm Kapten Basir Angkat
Rajbani Fundation. Powered by Blogger.

Tags

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

About

Valid XHTML 1.0 Transitional

< Text Back Links Exchange
Free Apple TM ani MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Recent Posts