Home » » Site Office PT. DPM Sidikalang (tak) Profesional

Site Office PT. DPM Sidikalang (tak) Profesional


Tampaknya belum ada tanda-tanda signifikan bahwa potensi timah hitam atau timbal (Pb) dan seng (Zn) yang terdapat di Kabupaten Dairi menjadi Nilai Jual yang tinggi, saat melihat langsung di site office sidikalang base camp gerbang 3 no.1 jalan runding. Seonggokan sample batu cetakan tergeletak tak berharga di tutupi plastik terpal, diperkirakan berjumlah ratusan bentuk cetakan timah.





Kantor yang digadang-gadang menjadi kantor prestisius dengan penjagaan satpam 24 jam  dengan  anjing pelacaknya yang terlatih kini tampak sepi. Bahkan kenderaan yang biasanya berseliuran dengan espateriat bulenya kini tak pernah menampakakan diri lagi. Selain tempat transit  sebenarnya kantor tersebut sangat strategis. Kantor yang berada di jalan runding menurut informasi dari Pak Roy saat itu mengatakan bahwa mereka mengontrak, kontrak kantor tersebut bukan kepada Pemkab namun kepada sulang silima marga Angkat. Entah berapa nilai kontrak per lima tahun yang jelas tentunya cukup lumayan mahal.


Melihat aktifitas kantor yang adem ayem di bulan mei begitu lesu. Dari kenderaan, dan peralatan kantor, bahkan Satpam yang tak lagi bekerja selama dua hari terakhir, Anehnya lagi Anjing di kurung didalam kantor menggonggong di tengah malam gelap tak bekesudahan. dari pihak orang dalam mengatakan bahwa memang keamanan di serahkan sepenuhnya kepada Kepolisian Kab. Dairi. Memang malam ini sudah terlihat aparat kepolisian mengambil alih penjagaan namun terlihat tidak adanya koordinasi sehingga petungas terheran heran dengan tidak adanya penerangan pos penjagaan.

Apakah kemungkinan akan adanya perjanjian kontrak- kontrak baru, atau juga penyegaran. Namun yang pasti secara nyata seolah olah ada kesan bahwa kantor di jalan runding base camp tak menunjukan sebuah kantor profesional. Baik penataan jalan masuk kantor rusak parah, batu yang menggunung, sampai air yang tergenang, lampu yang penerangan kantor kurang dimalam hari, Bendera merah putih , bendera perusahaan sudah kusam tak tergantikan adalah menunjukan asal-asalan seolah kantor perwakilan di kabupaten menegasikan pembiaran yang terkesan remeh pada lingkungan perkantoran tersebut.
Apa yang di impikan dan diharapkan dari perusahan tambang ini nampaknya jauh dari kenyataan dan tentunya kita tak berharap banyak dengan liku-likunya baik secara jangka pendek maupun jangka panjangnya, ini terlihat  bahwa kepekaan seorang pemimpin daerah di uji bagaimana mereka bargaining position, dan percepatan pembangunan di segala lini. Bukankah di Indonesia antara bisnis dan politik sangat kuat tarik menariknya dan  banyak yang membantah kenyataan ini terlihat nyata.
Saat Pemilukada misalnya lima tahun yang lalu Cabup yang bersaing semuanya mendapat bantuan dari perusahan ini walaupun belum beroprasi secara nyata namun kostnya sungguh signifikan, bisa jadi pada tahun ini hal itu terulang kembali namun  perusahaan tersebut mencoba menghindar dari geliat hajatan tersebut. Apalagi kita ketahui Sang Bos ingin mencalonkan menjadi Capres 2014.
Sementara Pihak Pemkab Kepala Bidang Pertambangan pada Dinas Pertambangan Kabupaten Dairi juga masih melihat banyaknya kendala sehingga belum sepenuhnya bisa dikelola karena keterbatasan fasilitas yang ada baik dari hulu dan hilirnya. Maka prediksi ini mungkin saja menjadi nyata dikarenakan potensi sumber daya alam yang terdapat di Kabupaten Dairi baru bisa tergali dan diperkirakan 10 atau 15 tahun ke depan, bahkan lebih.
Kita bisa merunut betapa misalanya bisnis pertambangan adalah bisnis yang sangat di pengaruhi human deman pasar dunia, manakala kita melihat sesungguhnya tidak lagi berbasis kerakyatan namun lebih kearah neo liberal. Belum lagi dampak lainnya seperti pengaruh lingkungan. Banyak contoh menjadi bukti nyata, bila kita melihat di Kanada tambang minyak bercampur pasir, dari segi ekplorasi dan kostnya sangat tinggi  hingga ribuan karyawannya di rumahkan selama 20 tahun kemudian tambang tersebut dibuka kembali, walau dampaknya di sekitar danau tersebut banyak hewan yang mati karena limbahnya dan danau kerontang dan di korbankan.
Lantas layakkah Cabup 2014 nantinya mengusung program kerjanya dan menjadikan tambang  sebagai penyejahteraan rakyatnya di bumi silima suak tanah pakpak ? Tampaknya masih jauh dari harapan. Sebagaimana istilah baru, belum jelas kalau belum minum kopi Tanpak . Artinya  bahwa kita lebih memprioritaskan Pertanian yang sesuai dengan kondisi alam. Sementara Potensi bahan tambang tersebut walau cukup besar tentunya perlu di kaji ulang dan kita mencari win-win solution bukan berlomba menghancurkan , mengorbankan alam dan kemanusiaan. 

Thanks for reading & sharing Sidikalang Sidiangkat

Previous
« Prev Post

0 Comments:

Post a Comment

Slide Rekomendasi Artike Blogger

Facebook

FOLLOW US @ INSTAGRAM

 Mengenang Pejuang Vetran Sumut Alm Kapten Basir Angkat
Rajbani Fundation. Powered by Blogger.

Tags

Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

About

Valid XHTML 1.0 Transitional

< Text Back Links Exchange
Free Apple TM ani MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Recent Posts