(Base Camp Sidiangkat )
Sejenak teringat cerita lama yang terngiang kembali saat pertama aku diajak
sahabat yang bernama mukti kerumahnya dia sebenarnya asli orang Pare Kediri,
namun entah apa sebabnya kami justru ke jombang Mungkin dia rindu akan nuansa
Kampus Darul Ulum Jombang yang telah dia tinggalkan karena telah pindah Ke iain
suka jogja yang lebih bernuansa kota pelajar dan dialektika pemikiran yang
menantang untuk merasakan para tokoh-tokoh lintas agama yang hadir di fak.
Ushuluddin Suka, namun yang sangat luar
biasanya adalah pertemanan kami tidak didasarkan tarik menarik PMII kah atau
HMI / HMI, MPO dan IMM. ynag begitu kental saat kuliah, tidak ada sedikitpun
menyinggung mengapa dia tidak ikut aktif di salah satu organisasi itu. Walaupun
saya aktif di kepengurusan HMI dan bahkan sempat tinggal di Sekretariat. Namun
tetap saja pertemanan berjalan apa adanya. hingga ku tahu “kota
Santri” istilah dari kota
jombang. sekaligus kota
kelahiran Gus Dur.
Kesan yang kurasakan memang
mengejutkan pada tahun 1991 saat itu terminalnya masih jadul Jaman dulu ngga
seperti sekarang, jejeran truk sepanjang jalan
dekat Darul Ulum jika malam terlihat pemandangan yang tidak mengenakan.
kemudian saat konser Iwan Fals di Stadion
jombang rusuh penonton mengamuk sehingga bubar kocar kacir semuanya.
Begitu bringas nya kulihat didepan mata seolah aku tak percaya ini julukan kota santri koq bisa
begitu sekaligus ya bisa jadi karakter mereka memang begitu.
Salah satu yang mengesankan
ketika itu walau tak masuk ke ponpes tebu ireng adalah nuansa saat magrib tiba,
kemeriahan dan ramainya anak-anak muda pergi ke masjid. semoga saja hingga kini
masih seperti dulu. pasti dan pastinya Kota Jombang tidak seperti yang dulu
semoga tetap menjadi kota
yang dirindukan.
Ketika ICMI di bentuk wacana
dan harapan terbentang sehingga semakin
getolnya mahasiswa menangkap arus deras pemikiran tokoh pendiri dan siapa
aktifis-aktifisnya terlibat didalamnya bahkan isue Gus Dur tak mau ikut dalam
ICMI dan membuat Forum Demokrasi menjadi Gebyar sampai sampai Kampus IAIN Sunan
KaliJaga aktif didatangi Gus Dur utamanya Jogja, namun Inilah ke Rinduan
istilah TV One RINDU GUS DUR melatar
belakangi tulisan ini kutuangkan sebagai curhat. Karena sesungguhnya hari-hari
Gus Dur ketika itu mengebohkan dengan forum Demokrasinya saat dikampus tak
pernah aku tergerak untuk berjumpa bahkan melihatnya. padahal sosok kyai yang
disandangnya pun ku tak bergeming ingin berjumpa, setidak tidaknya kan ditengok lah namun
itulah kenyataanya Allah tidak mempertemukan secara langsung.
Sebuh celetukan yang sangat terkenal ketika itu adalah dimana
ada gus dur disitu ngatawi Al sastrow adalah
anak asuh, anak angkatnya Gus Dur bahkan mahasiswa iain saat itu mengatakan
tukang pijatnya gus dur sekaligus orang kepercayaannya.memang adalah suatu
keberuntungan dan kegigihan mas ngatawi begitu menghormati bahkan bagai sosok
ayah sejati. dan itu pengemblengan yang dilakukan Almarhum Gus Dur menjadikan
ngatawi Begitu sukses didunia Akedemisi
(walau saat itu ia menjadi ketua Senat seingatku semester 21) didunia politik (ketika Gus Dur menjadi
Presiden ia menjadi Jubirnya) dan Dunia
Musik bak selebreties ( pernah juga saat bulan ramadhan tahun 2006
kerumahnya yang megah ternyata ia sibuk dengan
dawah & musik gambusnya hingga tak jumpa, dalam komplek perumahan
itu ternyata sebagian besar alumni iain suka )
Secuil kisah ini menandakan bahwa
sesungguhnya Gus Dur membuat banyak
perubahan di negeri ini tak terasa 3
tahun ia meninggalkan kita. semoga Gus
Dur di kenang bukan karena dia yang menjadikan hari besar nasional yaitu IMLek
menjadi hari libur nasional semata. Namun telah banyak intlektual-intlektual
muda dan pemikir sebagai tink tank di republik ini yang memberikan
sumbangsihnya untuk kemajuan perubahan Bangsa yang majemuk ini. Semoga dengan mengenangnya
kita memetik ibaroh dari sosoknya. semoga.
Waktu adalah modal utama manusia
pembeda antara orang yang sukses dan orang gagal hanya dalam penggunaan waktu.
Waktu yang berlalu tidak pernah akan kembali lagi meski ditangisi sampai bola
mata jatuh ke pipi
Thanks for reading & sharing Sidikalang Sidiangkat
0 Comments:
Post a Comment